Kendati demikian, Gus Ali sapaan akrabnya— tidak memampik bahwa NU butuh perlindugan politik. Dikatakannya, untuk menjalankan dan mensukseskan berbagai program, NU juga perlu dukungan politik. Namun, tambahnya, jangan kianya yang terjun langsung untuk memperjuangkan politik. “Berikan tugas politik itu kepada kader-kader muda NU yang memang mempunyai kemampuan,” ungkapnya sambil menegaskan bahwa NU sudah mempunyai kapling tugas tersendiri, yaitu dakwah dan pendidikan.
Sementara itu, dalam sambutannya, Bupati Jember, Muhammad Zainal Abidin Djalal menandaskan, pihaknya siap mendukung program-program NU. Apa yang menjadi tujuan NU, katanya, secara tersirat sudah ada dalam salah satu butir Pancasila, sehingga program NU harus didukung. “Makanya saya tegaskan kalau Pemkab tidak mendukung NU, itu salah,” jelasnya.
Bupati Djalal juga menyatakan dirinya adalah bagian dari warga NU. Karena itu, ia berharap agar warga nahdliyyin mengenali dirinya sebagai pemimpin Jember yang kebetulan juga warga nahdliyyin. “Kalau sudah sama-sama tahu dan kenal, ‘
Acara tersebut dihadiri ribuan orang. Namun terik sinar matahri yang cukup menyengat, nampaknya membuat hadirin menghindar untuk mengambil posisi di tengah alun-alun yang tanpa tenda. Mereka lebih memilih bernaung di bawah tenda yang dipasang ke dua sisi alun-alun. Lebih seratus kiai mengisi panggung utama, dan juga tokoh Parpol. Tapi KH. Khotib Umar dan KH. Muchit Muzadi, tidak hadir karena kesehatan keduanya kurang prima (*).