Tuesday 23 September 2008

Mbah Muchit: Islam Anti Kekerasan

Islam hadir sebagai agama rahmatal lil’alamin. Secara horisontal, missi Islam adalah mengusung perdamaian dan kerukunan. Hidup damai dan rukun adalah salah satu rahmat yang tiada tara. Karena itu, Islam sangat anti kekerasan, baik di luar bulan Ramadhan, lebih-lebih di bulan Ramadhan. “Nabi sudah bersabda bahwa orang Islam itu adalah orang yang tetangganya selamat dari tangan dan lidahnya”, tukas KH. A. Muchit Muzadi kepada NU Online mengomentari kian maraknya kekerasan dewasa ini.

Anti kekerasan, tegas Mbah Muchit, adalah watak yang memang sejak awal melekat dalam Islam. Kendati demikian, dalam moment-moment tertentu kekerasan diperbolehkan. Contohnya, melaksanakan hukuman yang itu sudah diproses dengan cara yang benar. “Watak sopan, ramah dan lemah lembut harus senantiasa terpatri dalam jiwa”, tambahnya.

Bagaimana seandainya orang berpuasa tapi masih melakukan kekerasan? Menurut Mbah Muchit, dari sisi fiqih, kekerasan tidak ada hubungannya dengan puasa seseorang. Itu lebih banyak menyangkut masalah akhlaq atau budi pekerti yang bersangkutan. “Tentu jawabannya, tidak benar kekerasan dilakukan, lebih-lebih bagi orang yang sedang menjalankan ibadah puasa”, ulasnya (*).

No comments:

Pengelola pkbjember.blogspot.com

Blog ini dibuat oleh DPC PKB Jember.
Ary AR, Kholidi.